Breaking! Gempa Besar di Aceh Guncang Warga Siang Hari

ATENSI69.ID – Jakarta, BMKG memastikan bahwa gempa besar di Aceh yang terjadi pada Kamis (27/11/2025) pukul 11.56 WIB merupakan gempa megathrust di zona Nias–Simeulue. Gempa berkekuatan M6,3 itu mengguncang wilayah Simeulue dan dirasakan hingga sejumlah daerah di Aceh serta sebagian Sumatera Utara.

“Ini event megathrust. Dilihat dari lokasi episenternya dan bentuk patahannya yang naik (thrusting),” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Ia menegaskan bahwa megathrust tidak selalu berarti gempa besar.

“Gempa 2,0-3,0 bisa disebut megathrust kalau pusatnya di bidang kontak antarlempeng. Itu gempa megathrust,” terangnya.

Baca Juga: Darurat! Bencana Alam di Sumut Tewaskan 24 Orang, 65 Titik Terdampak

Parameter dan Pemicu Gempa Besar di Aceh

Hasil kajian BMKG menunjukkan gempa memiliki magnitudo update M6,3 dengan episenter pada koordinat 2,61° LU dan 95,83° BT, terletak sekitar 1 km selatan Simeulue pada kedalaman 14 km. BMKG menyebut penyebab gempa besar di Aceh dipicu aktivitas subduksi Lempeng Indo–Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi,” ujar Daryono.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.”

Hingga pukul 13.00 WIB, tercatat enam gempa susulan dengan magnitudo terbesar M4,8.

Rentetan Gempa Sepanjang Siang Hari

BMKG mencatat sembilan kejadian gempa yang saling berdekatan waktunya setelah gempa besar di Aceh pertama mengguncang. Berikut gambaran singkat rentetannya:

• Gempa utama M6,3 pukul 11.56 WIB, dirasakan kuat di Simeulue
• Gempa susulan M4,2 pukul 12.10 WIB
• Susulan M4,1 pukul 12.19 WIB
• Susulan M3,6 pukul 12.28 WIB
• Susulan M3,9 pukul 12.32 WIB
• Susulan M3,6 pukul 12.45 WIB
• Susulan M3,2 pukul 13.01 WIB
• Susulan M3,3 pukul 13.06 WIB
• Susulan M3,3 pukul 13.12 WIB

Getaran skala IV MMI dirasakan kuat di Simeulue, sementara wilayah Aceh Selatan, Banda Aceh, Aceh Tenggara, Singkil, Pidie, hingga sebagian Sumut merasakan guncangan skala II–III MMI.

Sebaran Dampak

Meski tidak memicu tsunami, gempa besar di Aceh menimbulkan dampak di beberapa titik. BNPB melaporkan sejumlah kerusakan fasilitas publik, bangunan roboh, dan kebakaran pada gudang penyimpanan minyak tanah milik warga.

“Guncangan ini mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik, robohnya beberapa bangunan, serta kebakaran pada gudang penyimpanan minyak tanah milik warga,” jelas Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari.

Ia menambahkan bahwa 12 orang mengalami luka-luka di berbagai kabupaten, seperti Aceh Timur, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Tenggara, dan Simeulue. “Sebagian besar korban mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan,” tambahnya.

Reaksi Pemerintah Daerah Atas Gempa Besar di Aceh

BPBD Kabupaten Simeulue bersama instansi terkait langsung melakukan langkah tanggap darurat setelah gempa besar di Aceh terjadi. Pendataan korban, kerusakan, dan kondisi kelayakan bangunan masih berlangsung.

“Antara lain melakukan koordinasi lintas instansi, meninjau langsung lokasi terdampak, dan melakukan pendataan,” ungkap Muhari.

Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dan siap dengan rencana evakuasi mengingat adanya potensi gempa susulan. BNPB juga mengingatkan pentingnya tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG kembali menegaskan bahwa gempa ini tidak memicu tsunami. Pusat gempa berada di kedalaman dangkal namun mekanismenya tidak menghasilkan pergeseran vertikal yang cukup untuk membangkitkan gelombang tsunami besar.

“Gempa Aceh ini tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG. Informasi ini dapat berkembang seiring pembaruan data lapangan, tetapi hingga saat ini kondisi laut dinilai aman.