ATENSI69.ID – Jakarta, Otoritas Thailand mengonfirmasi banjir parah di Thailand yang melanda kawasan selatan dipicu hujan ekstrem 335 mm dalam satu hari—curah hujan terderas dalam 300 tahun. Sedikitnya 33 orang meninggal dan jutaan warga terdampak ketika air meluap dan menenggelamkan wilayah padat penduduk, terutama Kota Hat Yai di Provinsi Songkhla.
Departemen Irigasi Thailand menyatakan curah hujan ini tergolong kejadian sangat langka dengan probabilitas hanya terjadi sekali dalam tiga abad.
Baca Juga: Breaking! Gempa Besar di Aceh Guncang Warga Siang Hari
Dampak Luas Banjir Parah di Thailand
Kota Hat Yai menjadi pusat terdampak, dengan ketinggian air mencapai 2–2,5 meter. Rumah penduduk, pusat perdagangan, fasilitas vital, dan jalan utama tenggelam. Rekaman visual memperlihatkan arus cokelat pekat menyapu kawasan komersial sementara warga mengevakuasi diri menggunakan perahu.
“Terdapat 33 korban tewas di tujuh provinsi. Penyebab kematian antara lain terseret arus, tenggelam, tersengat listrik, dan tanah longsor,” kata Juru Bicara Pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat.
Militer mengerahkan 200 perahu, puluhan truk, 20 helikopter, serta kapal induk Chakri Naruebet untuk mendukung evakuasi, distribusi logistik, dan layanan medis darurat. Lebih dari 3.000 warga Hat Yai mengungsi, sementara hampir tiga juta orang di sembilan provinsi terdampak gangguan akses, listrik, dan kebutuhan harian.
Di beberapa titik, air masuk hingga lantai pertama rumah sakit sehingga pasien ICU harus dievakuasi dengan helikopter. Sekitar 600 pasien berada di Rumah Sakit Hat Yai ketika kompleks kesehatan itu terendam.
SEA Games Terdampak Banjir Parah di Thailand
Bencana ini turut berdampak pada persiapan SEA Games. Pemerintah memutuskan memindahkan sepuluh cabang olahraga dari Songkhla ke Bangkok. Keputusan tersebut diambil karena kondisi arena, risiko penyakit pascabanjir, serta keterbatasan waktu pemulihan.
Cabang yang dipindahkan meliputi tinju, silat, sepak bola, catur, judo, kabaddi, karate, gulat, petanque, dan wushu. Federasi olahraga kini menyiapkan venue baru, sementara Thailand sebagai tuan rumah mempertimbangkan kompensasi bagi negara peserta yang sudah membeli tiket ke Songkhla.
Drone, Helikopter, dan Perahu Dikerahkan untuk Evakuasi
Untuk mempercepat bantuan, pemerintah mulai mengerahkan drone guna mengirimkan makanan kepada warga yang terjebak banjir.
“Kami berpacu dengan waktu. Kami harus menolong mereka,” ujar Siripong.
Bantuan berupa obat-obatan, makanan, serta perahu kecil terus dikirim dengan dukungan militer dan relawan. Upaya pencarian dan evakuasi diperluas setelah ketinggian air di beberapa kota meningkat cepat dalam hitungan jam.
Krisis Lintas Negara akibat Banjir Parah di Thailand
Dampak banjir meluas hingga Malaysia bagian utara, memaksa puluhan ribu warga mengungsi. Di Thailand sendiri, lebih dari 980.000 rumah terdampak, sementara 2,7 juta warga mengalami gangguan aktivitas, pasokan listrik, maupun akses logistik.
Banjir juga masih melanda wilayah tengah dan utara Thailand, meski beberapa lokasi mulai surut. Total lebih dari 480.000 orang terdampak di luar provinsi selatan.
Analisis Cuaca dan Prediksi Lanjutan
Fenomena banjir parah di Thailand terjadi bersamaan dengan penguatan monsun yang membawa angin lembap dari Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan. Pusat prediksi iklim memperingatkan potensi hujan ekstrem masih akan berlanjut dalam sepekan mendatang.
Monsun kuat ini juga memicu banjir serempak di sejumlah negara ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Pemerintah Thailand kini menyiagakan personel tambahan untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem lanjutan di wilayah selatan dan pesisir.

Mencekam! Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 146 Orang, 9 WNI Jadi Korban
Mencekam! Penembakan Massal California Tewaskan 4 Orang
Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik