ATENSI69.ID – Jakarta, Jumlah korban bencana alam di Sumut kembali bertambah, dengan total 24 warga meninggal dunia akibat banjir, longsor, pohon tumbang, dan puting beliung yang melanda sejumlah wilayah dalam tiga hari terakhir. Polda Sumut menyebut bencana meluas di 11 kabupaten/kota dan masih ada korban yang dalam pencarian.
Baca Juga: Duka di Pasaman Barat! Bocah Tertimbun Longsor, Pencarian Berakhir Tragis
Sebaran Dampak Bencana Alam di Sumut Menurut Data Polda
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintuka menyampaikan pembaruan data korban.
“Totalnya ada 72 orang, 24 orang meninggal dunia, luka ringan 37 orang, luka berat 6 orang, dan dalam pencarian 5 orang,” ujarnya.
Dari total kejadian, terdapat 86 bencana yang terdiri atas 59 tanah longsor, 21 banjir, 4 pohon tumbang, dan 2 puting beliung. Wilayah terdampak meliputi Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Sergai, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Humbahas, Padang Sidempuan, dan Sibolga.
Polda Sumut mengerahkan ratusan personel dari Brimob, Samapta, Dokkes, dan TIK untuk evakuasi, pencarian korban, pembukaan akses jalan, serta pengaturan lalu lintas di jalur yang tertutup material longsor.
Wilayah Terparah dalam Rentetan Bencana Alam di Sumut
Dampak paling berat dari bencana alam di Sumut terjadi di Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Tengah. Di Tapanuli Selatan, delapan orang meninggal dunia dan ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir bandang dan longsor.
Di Kota Sibolga, hujan ekstrem memicu banjir besar hingga menyeret kendaraan dan merusak rumah warga. Longsor melanda enam titik dan menyebabkan lima korban jiwa serta empat orang masih dicari.
Sementara di Tapanuli Tengah, banjir menerjang sembilan kecamatan dan berdampak pada lebih dari 1.900 rumah. BPBD setempat telah mendirikan tenda pengungsian dan mendistribusikan bantuan darurat.
Respons Pemerintah
Kombes Ferry Walintuka menegaskan bahwa seluruh jajaran langsung turun sejak hari pertama.
“Fokus kami menyelamatkan warga, mengevakuasi, dan membuka akses jalan yang tertutup material longsor. Polri hadir sepenuh hati untuk masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah daerah juga memutus sementara jaringan listrik dan telekomunikasi di area berisiko untuk mencegah bahaya susulan. Evakuasi dilakukan di sejumlah titik, termasuk wilayah Sibolga, Pandan, Sarudik, Tukka, Lumut, Kolang, dan Badiri.
Ketua DPR RI Puan Maharani ikut meminta pemerintah mempercepat penanganan, termasuk logistik dan layanan trauma healing bagi warga.
“Bencana alam tidak pernah mudah untuk dilalui, apalagi bagi mereka yang kehilangan,” ujarnya.
Analisis dan Dampak Sosial
Bencana alam di Sumut tidak hanya memutus akses jalan dan merusak hunian, tetapi juga menghentikan aktivitas ekonomi masyarakat. Ribuan rumah terendam, lahan pertanian rusak, jalur logistik lumpuh, dan sebagian warga kehilangan mata pencaharian.
Puan Maharani menekankan pentingnya rekonstruksi infrastruktur yang tahan bencana, termasuk jalan nasional, jembatan, serta relokasi sementara fasilitas publik.
“Segera relokasi sementara sekolah dan jalur alternatif logistik agar pemulihan pendidikan dan ekonomi tidak tertunda,” katanya.
BNPB mencatat banjir bandang di beberapa wilayah membawa material kayu, lumpur, dan puing bangunan, yang memperparah kerusakan dan mempercepat arus air. Kondisi geografis yang didominasi perbukitan membuat risiko longsor lebih tinggi ketika hujan ekstrem terus mengguyur.
Upaya Penanganan dan Harapan Pemulihan Bencana Alam di Sumut
Saat ini proses pencarian korban hilang masih berlangsung. Tim SAR gabungan dibantu alat berat, drone, dan anjing pelacak disebar ke titik-titik rawan. Setelah masa darurat, pemerintah diminta memastikan bantuan sosial dan pemulihan ekonomi bagi petani, pelaku UMKM, dan warga yang kehilangan tempat tinggal.
“Prioritas kami adalah keselamatan warga. Setiap laporan warga langsung ditindaklanjuti oleh tim di lapangan,” tegas Kombes Ferry.
Masyarakat berharap pemulihan berjalan cepat, terutama di daerah yang akses jalannya terputus karena longsor dan banjir besar. Pemerintah pusat dan daerah menyatakan komitmen untuk terus mengawal rehabilitasi hingga warga terdampak dapat kembali beraktivitas normal.

Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik
Mengerikan! Banjir Bandang di Aceh Tamiang Hancurkan Rumah Warga
Geger! Kalapas Diduga Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing