ATENSI69.ID – Jakarta, Peristiwa gempa Jepang tsunami kembali terjadi setelah gempa bermagnitudo 6,7 mengguncang lepas pantai utara Jepang pada Jumat (12/12/2025). Badan Meteorologi Jepang langsung mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pesisir Pasifik bagian utara dengan potensi gelombang mencapai satu meter.
Baca Juga: Terungkap! Pengeroyokan Mata Elang Kalibata Libatkan Polisi
Gempa Jepang Tsunami Picu Peringatan di Sejumlah Prefektur
Dalam peristiwa gempa Jepang tsunami ini, Badan Meteorologi Jepang mencatat gempa terjadi pada pukul 11.44 waktu setempat dengan kedalaman sekitar 20 kilometer. Intensitas guncangan tercatat berada pada level 4 dalam skala seismik Jepang yang bernilai maksimum 7.
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk wilayah pesisir Prefektur Hokkaido, Aomori, Iwate, dan Miyagi. Gelombang laut setinggi hingga satu meter diperkirakan dapat menghantam kawasan pesisir Pasifik utara.
Pusat gempa berada di koordinat 40,9 derajat lintang utara dan 143,0 derajat bujur timur, di lepas pantai Pulau Honshu.
Gempa Jepang Tsunami Lebih Kecil dari Guncangan Sebelumnya
Otoritas Jepang menyebut guncangan gempa Jepang tsunami kali ini lebih rendah dibanding gempa besar yang terjadi pada Senin (8/12/2025) malam. Gempa sebelumnya menyebabkan barang-barang berjatuhan, jalan rusak, kaca pecah, serta memicu tsunami setinggi hingga 70 sentimeter di beberapa pelabuhan.
Setelah gempa Jumat ini, gelombang laut setinggi sekitar 20 sentimeter sempat tercatat di wilayah Hokkaido dan Prefektur Aomori sebelum peringatan tsunami akhirnya dicabut. Tidak ada perubahan signifikan yang terpantau di pelabuhan-pelabuhan terdampak.
Otoritas Regulasi Nuklir Jepang memastikan tidak ditemukan anomali pada fasilitas nuklir di wilayah terdampak gempa.
Peringatan Gempa Susulan
Pasca rangkaian gempa Jepang tsunami dalam sepekan terakhir, Badan Meteorologi Jepang kembali mengingatkan potensi gempa susulan dengan kekuatan serupa atau lebih besar. Wilayah yang masuk dalam zona kewaspadaan mencakup pesisir Sanriku di timur laut Honshu hingga Pulau Hokkaido.
Guncangan ini muncul hanya beberapa hari setelah gempa besar bermagnitudo 7,5 di wilayah yang sama yang melukai sedikitnya 50 orang dan memicu peringatan tsunami.
Peringatan ini mengingatkan masyarakat pada sejarah kelam gempa bawah laut bermagnitudo 9,0 pada tahun 2011 yang memicu tsunami besar dan menyebabkan sekitar 18.500 orang meninggal dunia atau hilang.
“Pemerintah meminta warga tetap menjalankan aktivitas sosial dan ekonomi sambil siaga untuk segera mengungsi jika terjadi guncangan,” ujar Sanae Takaichi.
Ancaman Mega Gempa

Jepang berada di atas empat lempeng tektonik utama di Cincin Api Pasifik. Kondisi ini menjadikannya salah satu negara paling aktif secara seismik di dunia. Setiap tahun, sekitar 1.500 gempa terjadi. Sebagian besar berskala kecil, tetapi tetap berpotensi menimbulkan dampak besar. Dampak tersebut bergantung pada lokasi dan kedalaman gempa.
Para ahli mengingatkan potensi mega gempa di sepanjang Palung Nankai. Wilayah ini membentang di pesisir Pasifik Jepang dan dikenal rawan gempa. Meski peluang gempa bermagnitudo 8 atau lebih relatif kecil, pemerintah tetap waspada. Masyarakat diminta menyiapkan jalur evakuasi dan perlengkapan darurat.
“Kemungkinan terjadinya gempa bumi besar baru lebih tinggi dari biasanya, tetapi ini bukan indikasi bahwa mega gempa pasti akan terjadi,” kata Badan Meteorologi Jepang.
Hingga saat ini, otoritas Jepang terus memantau aktivitas seismik dan meminta warga tetap waspada terhadap potensi gempa dan tsunami susulan.

Mencekam! Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 146 Orang, 9 WNI Jadi Korban
Mencekam! Penembakan Massal California Tewaskan 4 Orang
Darurat! Banjir Parah di Thailand Tewaskan Puluhan Warga
Darurat! Gempa Jepang Picu Peringatan Tsunami
Terungkap! Pengeroyokan Mata Elang Kalibata Libatkan Polisi
Sadis! Anak Bunuh Ibu di Medan, Korban Tewas dengan Puluhan Luka Tusuk
Terungkap! Kebakaran Gedung Terra Drone Tewaskan 22 Orang dalam Hitungan Menit