ATENSI69.ID – Jakarta, Aktivitas Kapal Vietnam kembali menjadi perhatian setelah satu Kapal Vietnam ilegal ditangkap di Laut Natuna Utara. Penangkapan ini menambah daftar panjang Kapal Vietnam yang mencuri ikan di wilayah Indonesia sepanjang 2025, seiring maraknya praktik illegal fishing karena tingginya nilai ikan di kawasan tersebut.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono atau Ipunk, menegaskan bahwa perairan Natuna Utara memang sangat menarik bagi kapal asing karena kaya ikan bernilai ekonomi tinggi seperti cumi, kakap merah, dan kerapu.
“Laut Indonesia (Laut Natuna Utara) perikanannya ini ikan ekonomis penting semua. Ikan-ikan mahal kalau di dalam dunia perikanan, sehingga mereka (KIA Vietnam) tertarik untuk mengambil. Boleh dibilang perairan perbatasan di negara kita (Indonesia) itu seksi. Ikannya menggiurkan, sehingga mereka mengejar ke situ,” ujar Ipunk.
Baca Juga: Petugas Tewas Saat Sikat Tambang Emas Ilegal di Gunung Salak — Apa Penyebabnya?
Alasan Kapal Vietnam Tak Kapok
Menurut Ipunk, faktor ekonomi menjadi alasan utama kapal asing tetap nekat masuk wilayah RI. Nelayan dari Vietnam disebut menggunakan alat tangkap pearl trawl atau pukat dasar, yang ditarik menggunakan dua kapal berukuran 70 GT. Metode itu merusak terumbu karang dan habitat ikan.
Kerusakan laut di wilayah mereka sendiri membuat ikan lebih banyak berkembang biak di perairan Indonesia.
“Kenapa mereka (KIA Vietnam) enggak jera, ini urusannya perut mereka,” tegasnya.
Ekosistem laut Natuna dinilai jauh lebih terjaga sehingga populasi ikan melimpah dan menarik bagi kapal asing.
Operasi Tangkap Kapal Vietnam di Natuna
Pada Sabtu (1/11), KKP kembali menangkap satu kapal berbendera Vietnam HP 9213 TS yang kedapatan mencuri ikan di ZEE Indonesia. Kapal ditangkap Kapal Pengawas Barakuda 01 setelah dipantau lewat sistem command center dan operasi udara.
“Satu lagi kapal ikan asing berbendera Vietnam berhasil kita ringkus di Laut Natuna Utara. Dengan ini, total sudah enam kapal asing yang kita amankan sepanjang 2025,” ujar Ipunk.
Kapal 70 GT itu ditangkap pukul 00.41 WIB. Tiga awak kapal asal Vietnam, termasuk nakhoda, menggunakan jaring trawl dan membawa hasil tangkapan berupa cumi kering. Potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp22,6 miliar.
“Potensi kerugian dari satu kapal saja bisa mencapai puluhan miliar. Karena itu, pengawasan kita perkuat dengan patroli laut, udara, dan teknologi satelit,” tegasnya.
Kapal tersebut melanggar UU Perikanan dan kini ditangani PPNS Perikanan PSDKP Batam.
41 Kapal Ditindak Sepanjang 2025
Hingga November 2025, KKP telah mengamankan 41 kapal pelaku illegal fishing di Natuna Utara:
- 6 kapal asing (5 Vietnam, 1 Malaysia)
- 35 kapal Indonesia yang melanggar aturan operasional
“Ini bukti nyata bahwa negara hadir di laut 24 jam untuk menjaga kekayaan laut kita,” ujar Ipunk.
Patroli dilakukan nonstop dengan dukungan TNI AL, Polri, Bea Cukai, hingga BIN.
Natuna: Wilayah Panas, Ikan Berlimpah
Natuna Utara dikenal sebagai jalur strategis berbatasan dengan negara tetangga dan kaya ikan, menjadikannya target kapal asing. Pemerintah memperkuat pengawasan laut, udara, hingga satelit untuk mengamankan sumber daya nasional.
Arahan Menteri Kelautan dan Perikanan menekankan pentingnya menjaga kedaulatan serta keberlanjutan perikanan Indonesia.
“Kami tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjaga kedaulatan negara dan memastikan laut Indonesia tetap produktif untuk rakyatnya,” ujar pejabat KKP.

Panik! Jembatan Beutong Ateuh Nagan Raya Putus Diterjang Banjir
Jembatan Teupin Mane Putus, Warga Nekat Menyebrang Pakai Drum
Erupsi Gunung Semeru Makin Meluas, Awan Panas Capai 8 Km dan PVMBG Naikkan Status ke Level IV
Petugas Tewas Saat Sikat Tambang Emas Ilegal di Gunung Salak — Apa Penyebabnya?
Puting Beliung Terjang Ujungberung Bandung, Gerobak Terguling & Puluhan Rumah Rusak!
Gempa Papua Barat! Guncangan M5,0 Kaimana Tak Berpotensi Tsunami
Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik