ATENSI69.ID – Jakarta, Peristiwa kecelakaan KA Harina Semarang terjadi di perlintasan Jalan Kaligawe Raya, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, pada Selasa (21/10/2025) sore. Sebuah truk trailer berwarna merah tanpa muatan peti kemas tertabrak Kereta Api Harina hingga berputar 180 derajat.
Manager Humas KAI Daop IV, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 16.37 WIB. “KA Nomor 100 Harina relasi Bandung–Surabaya Pasarturi tertemper truk di perlintasan sebidang terjaga JPL No. 5 Kaligawe, antara petak jalan Stasiun Semarang Tawang–Alastua,” ujarnya.
Menurut Franoto, masinis telah berusaha mencegah kecelakaan KA Harina Semarang dengan membunyikan klakson berulang kali, namun truk tetap berada di atas rel. “Sebelum melintas di perlintasan, masinis telah membunyikan semboyan (klakson) berkali-kali sesuai prosedur,” katanya.
Akibat benturan keras tersebut, bagian ekor truk menghantam gerbong pertama kereta. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun lokomotif dan gerbong pembangkit mengalami kerusakan.
Baca Juga: Kasus Bakery Gluten Palsu! Anak Alami Alergi Akut Setelah Konsumsi
Dampak dan Imbauan
Pihak KAI Daop IV Semarang mengimbau seluruh pengguna jalan untuk selalu waspada saat melintasi rel kereta api. “Berhentilah sejenak, tengok kanan dan kiri, serta pastikan tidak ada kereta api yang akan melintas sebelum menyeberang,” tegas Franoto.
Kecelakaan KA Harina Semarang juga mengakibatkan perjalanan kereta sempat tertunda. KAI menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang atas gangguan perjalanan yang terjadi akibat insiden ini.
Analisis Pakar Soal Kecelakaan KA
Pengamat transportasi Universitas Diponegoro, Dr. Ir. Bambang Riyanto, DEA, menilai bahwa kecelakaan KA Harina Semarang harus menjadi peringatan serius bagi semua pihak. Ia menyebut, kawasan Kaligawe Raya dikenal padat lalu lintas dan menjadi jalur utama penghubung Pantura Jawa Tengah, sehingga rawan terjadi peristiwa serupa.
“Dari sudut pandang sementara, posisi truk seperti terjebak di tengah perlintasan, entah karena tiba-tiba mogok atau akibat kemacetan arus lalu lintas. Namun karena sebagian tubuh truk masih berada di atas rel, maka saat kereta lewat, terjadilah musibah,” jelas Bambang.
Ia menilai ada tiga langkah penting yang perlu dilakukan untuk mencegah kecelakaan KA Harina Semarang kembali terjadi. Pertama, meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan dan menambah rambu peringatan di sekitar perlintasan. Kedua, meninjau kembali desain palang pintu agar kendaraan tidak mudah terjebak di tengah rel. Ketiga, mempertimbangkan pembangunan jalan layang atau underpass sebagai solusi jangka panjang.
“Palang pintu bisa dibuat sedikit mundur menjauh dari rel kereta agar kendaraan punya ruang lebih aman saat antre. Sementara dalam jangka panjang, pembangunan jalan layang akan sangat membantu mengurai kemacetan dan meningkatkan keselamatan,” ujarnya.

Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik
Mengerikan! Banjir Bandang di Aceh Tamiang Hancurkan Rumah Warga
Geger! Kalapas Diduga Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing