ATENSI69.ID – Jakarta, Militer Korsel tahan tentara Korut membelot setelah seorang prajurit Korea Utara melintasi garis perbatasan darat yang dijaga ketat di Semenanjung Korea pada Minggu (19/10/2025). Tentara tersebut kini berada dalam tahanan dan tengah diperiksa oleh otoritas keamanan Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menyatakan, “Militer kami mengamankan penahanan seorang tentara Korea Utara yang menyeberangi garis demarkasi militer (MDL) di garis depan bagian tengah pada Minggu (19/10).”
JCS menambahkan, pasukan Korsel telah memantau pergerakan individu itu sebelum melakukan penahanan. “Militer telah mengidentifikasi individu di dekat MDL, melacak dan memantaunya, serta melakukan operasi panduan standar untuk menahannya,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Gudang Kontainer di Cakung Terbakar, Diduga Akibat Penyimpanan Bahan Bakar
Kronologi Korsel Tahan Tentara Korut Membelot di Garis Depan
Menurut pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan, tentara Korea Utara itu diketahui berupaya membelot ke wilayah Selatan. Upaya seperti ini jarang terjadi karena zona perbatasan kedua negara sangat berbahaya. Wilayah tersebut dipenuhi ranjau darat, hutan lebat, dan dijaga ketat oleh kedua militer.
Garis Demarkasi Militer (MDL) membentang di tengah Zona Demiliterisasi (DMZ), salah satu area paling berbahaya di dunia. Meski begitu, prajurit tersebut diyakini mengenal medan dengan baik sehingga bisa menavigasi jalur ranjau tanpa terkena ledakan.
“Keakraban tentara itu dengan area tersebut kemungkinan besar telah membantunya menavigasi medan yang dipenuhi ranjau,” kata analis senior Institut Unifikasi Nasional Korea, Hong Min. “Penyeberangan terbaru ini tidak akan disambut baik oleh Pyongyang, karena dia dapat memberikan informasi kepada Korea Selatan mengenai pergerakan dan operasi pasukan di area perbatasan,” tambahnya.
Tindak Lanjut Militer
Setelah korsel tahan tentara korut membelot, militer menyerahkan individu tersebut kepada badan intelijen untuk pemeriksaan dan proses keamanan lebih lanjut. Pihak berwenang Korea Selatan masih menyelidiki motif serta detail pembelotan yang dilakukan prajurit itu.
Data Kementerian Unifikasi Seoul mencatat, lebih dari 34.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak perang Korea pada 1950-an. Namun, sebagian besar melakukan pelarian melalui China atau negara ketiga, bukan langsung melalui zona demiliterisasi seperti kasus ini.
“Penyeberangan langsung seperti ini sangat langka,” ujar pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan yang enggan disebut namanya. Ia menambahkan bahwa langkah cepat militer berhasil mencegah situasi berisiko di perbatasan.
Dampak Politik Setelah Korsel Tahan Tentara Korut Membelot
Peristiwa ini diperkirakan akan meningkatkan ketegangan antara Seoul dan Pyongyang. Pemerintah Korea Selatan belum mengonfirmasi apakah tentara tersebut akan diberikan suaka atau perlindungan politik.
Pyongyang sendiri dikenal keras terhadap warganya yang membelot, bahkan kerap menyebut mereka sebagai “sampah manusia.”
Menurut pengamat politik Korea, kejadian ini berpotensi memicu reaksi keras dari Korea Utara, terutama jika individu yang ditahan memberi informasi sensitif tentang operasi militer di perbatasan.

China Kecam Serangan AS Terhadap Iran: Situasi Makin Memburuk
Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik