ATENSI69.ID – Jakarta, Penanganan darurat longsor Banjarnegara terus dikebut pemerintah setelah tim gabungan memastikan masih ada 26 warga yang diduga tertimbun material longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno turun langsung ke lokasi pada Selasa (18/11/2025) untuk memastikan seluruh upaya pencarian berjalan cepat dan aman di tengah kondisi tanah yang masih labil.
Baca Juga: Longsor Tambang Ilegal Kongo Tewaskan 32 Penambang, Puluhan Lain Masih Hilang!
Presiden Instruksikan Percepatan Penanganan Longsor Banjarnegara
Menko PMK menyampaikan bahwa Presiden segera memerintahkan dirinya dan Kepala BNPB untuk turun ke lapangan setelah kabar awal longsor di Banjarnegara dan Majenang.
“Sejak adanya berita tanah longsor di Cilacap Majenang dan Banjarnegara, Bapak Presiden langsung memerintahkan kepada kami, Kepala BNPB dan Menko PMK, untuk segera turun ke lapangan,” ujarnya.
Di lokasi, Pratikno melaporkan bahwa satu korban sudah ditemukan selamat, satu ditemukan meninggal, dan 26 warga masih belum ditemukan. Ia menyebutkan bahwa kondisi tanah bergerak semakin lebar dari waktu ke waktu sehingga seluruh tim harus tetap waspada.
“Tanah masih retak-retak cukup lebar. Dibandingkan tadi pagi, sekarang lebih lebar. Artinya kita terus waspada,” katanya.
Situasi Tanah Labil Hambat Evakuasi Longsor Banjarnegara
Kondisi medan longsor yang sangat labil membuat alat berat tidak bisa segera dikerahkan. Retakan tanah semakin melebar, dan adanya embung di bagian atas kawasan longsor membuat langkah pengerjaan harus dilakukan secara hati-hati.
“Tidak mudah untuk mengerahkan alat berat ke sini. Sekarang alat berat yang di Cilacap Majenang sudah dikerahkan ke sini,” ujar Menko PMK.
Pemerintah mendatangkan ahli geologi untuk memastikan keamanan para petugas. Upaya ini bertujuan menentukan pola kerja yang aman di tengah ancaman pergerakan tanah yang masih aktif.
Sejarah dan Tantangan Lapangan
Rekaman kerusakan menunjukkan retakan besar di badan jalan, rumah-rumah miring, serta lapisan tanah yang masih bergerak. Warga yang sempat menyelamatkan diri menuju perbukitan menceritakan suara retakan tanah yang mengiringi evakuasi mereka.
“Dulu pernah ada kejadian serupa pada 2017, tapi tidak separah ini,” ungkap Tusri, salah seorang warga.
Warga berjalan kaki dua jam melewati tanah licin dan retakan sebelum dievakuasi ke kantor kecamatan. Banyak dari mereka kehilangan rumah dan harta benda.
Selain menjelaskan kondisi terkini, BPBD setempat mencatat puluhan rumah tertimbun, puluhan lainnya retak dan berada dalam zona bahaya, sementara ratusan lainnya terdampak.
BNPB Prioritaskan Pencarian Longsor Banjarnegara
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa pencarian korban menjadi prioritas utama.
“Prioritas utamanya tetap, apa pun caranya ke-26 korban harus bisa ditemukan,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa perbedaan kecepatan evakuasi antara Banjarnegara dan lokasi longsor lain semata-mata disebabkan kondisi geologi. Di Banjarnegara, tanah masih bergerak sehingga tim belum bisa bekerja penuh. Upaya modifikasi cuaca juga dilakukan agar pencarian dapat berjalan optimal.
“Jangan diisukan kok di sana cepat, di sini lambat. Ini faktor alam,” jelasnya.
BNPB menyiapkan dua pesawat untuk modifikasi cuaca, sepuluh eskavator, dan tim K9 untuk identifikasi titik-titik yang diduga terdapat korban.
Dampak Bencana dan Penanganan Warga
Selain korban yang hilang, bencana ini menyebabkan 917 warga mengungsi ke sejumlah titik seperti kantor kecamatan, gedung serbaguna, dan rumah kerabat. Pemerintah menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar menjadi perhatian utama.
“Pemenuhan kebutuhan dasar bukan hanya urusan permakanan. Sandang, toilet, kamar mandi, hingga urusan persampahan harus diperhatikan,” ujar Suharyanto.
Bupati Banjarnegara Amalia Desiana menyampaikan bahwa lahan seluas dua hektare telah disiapkan untuk pembangunan hunian sementara dan hunian tetap. Pemerintah pusat mendukung penuh langkah pemerintah daerah.

Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik
Mengerikan! Banjir Bandang di Aceh Tamiang Hancurkan Rumah Warga
Geger! Kalapas Diduga Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing