ATENSI69.ID – Jakarta, Peristiwa banjir bandang Aceh Utara menimbulkan kerusakan luar biasa di puluhan kecamatan, dengan ratusan rumah hilang, ribuan warga mengungsi, dan puluhan orang masih dinyatakan hilang. Dampak banjir bandang Aceh Utara juga memicu desakan agar pemerintah menetapkan status bencana nasional.
Baca Juga: Mengerikan! Banjir Bandang di Aceh Tamiang Hancurkan Rumah Warga
Skala Kerusakan Banjir Bandang Aceh Utara Belum Pernah Terjadi
Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman atau Haji Uma, mengungkapkan kondisi desa terdampak sangat memprihatinkan.
“Desa itu nyaris rata dengan tanah. Dari sekitar 400 unit rumah warga, hanya 41 unit yang masih terlihat bekasnya. Selain kerusakan fisik, enam warga dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan jenazahnya,” ujarnya.
Ia menyebut, banjir bandang Aceh Utara merusak rumah, memutus akses jalan, memadamkan listrik, menghilangkan air bersih, serta menciptakan krisis tenda pengungsian. Lebih dari 2.000 jiwa terdampak di satu desa tersebut, dan sebagian mulai mengalami gangguan kesehatan akibat air yang tidak layak pakai.
Banjir Bandang Aceh Utara Dorong Desakan Status Bencana Nasional
Haji Uma menilai bencana ini telah melampaui kapasitas pemerintah daerah untuk menangani.
“Tercatat lebih dari 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa terdampak. Banyak warga mulai mengalami gatal-gatal akibat penggunaan air yang tidak layak di sini,” katanya.
Ia memperkirakan proses pemulihan desa dapat memakan waktu hingga sepuluh tahun. Ia juga menegaskan perlunya penetapan status bencana nasional.
“Saya kira ini sudah waktunya untuk ditetapkan sebagai bencana nasional,” ujarnya.
Menurutnya, hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir, termasuk kerusakan pemukiman, jalan, jembatan, dan pusat ekonomi masyarakat.
Data Korban dan Dampak Luas
Pos Komando Tanggap Darurat Aceh mencatat bencana sejak 18 November telah berdampak pada 18 kabupaten/kota, meliputi 234 kecamatan dan hampir 4.000 desa. Total warga terdampak mencapai 1,4 juta jiwa, dengan lebih dari 775 ribu di antaranya mengungsi di ratusan titik.
Jumlah korban mencapai:
- 2.872 luka ringan
- 576 luka berat
- 349 meninggal dunia
- 92 masih dinyatakan hilang
Selain itu, banjir bandang Aceh Utara memicu isu serius terkait distribusi bantuan. Seorang pejabat mengungkapkan dugaan keterlibatan beberapa anggota DPRK dalam mengambil bantuan dari posko utama, membuat kepercayaan publik menurun tajam.
Bupati: Dampak Banjir Bandang Aceh Utara Melebihi Tsunami 2004
Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil menyatakan kondisi saat ini melebihi bencana tsunami 2004 dari sisi cakupan kerusakan.
“Bencana alam banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara daya rusaknya melebihi bencana alam gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004,” tulisnya dalam surat resmi kepada pemerintah pusat.
Ia melaporkan kerusakan meliputi 27 kecamatan dan 852 desa, dengan puluhan ribu rumah rusak serta ratusan fasilitas umum terdampak.
“Kami menyatakan ketidakmampuan upaya penanganan darurat bencana dan memohon kepada Bapak Presiden agar kiranya membantu penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara,” lanjutnya.
Pemerintah kabupaten membenarkan adanya laporan kondisi 90 persen wilayah rusak dan sebagian daerah terisolasi.
Kisah Warga dan Kerusakan Desa
Di sejumlah desa, warga masih trauma. Dahlia, warga Kuala Cangkui, menceritakan banjir datang tiba-tiba.
“Jam tiga malam tiba-tiba air datang dengan begitu deras. Kami semua langsung lari menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Kepala Desa Kuala Cangkui melaporkan lebih dari 100 rumah rusak berat dan puluhan rusak ringan. Ratusan rumah lainnya terendam, memaksa warga bertahan di tenda pengungsian dengan kebutuhan mendesak seperti obat-obatan, air bersih, dan perlengkapan bayi.
Data sementara menunjukkan 532 rumah hilang tersapu, dan lebih dari 34 ribu rumah terendam di seluruh wilayah Aceh Utara.

Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Mengerikan! Banjir Bandang di Aceh Tamiang Hancurkan Rumah Warga
Geger! Kalapas Diduga Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing
Gempar! Bocah SMP di Magetan Diikat dan Dipukuli Warga
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik