ATENSI69.ID – Jakarta, Seorang petugas tewas dalam operasi gabungan menindak praktik penambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Jawa Barat. Korban, Adi Pamungkas, merupakan anggota tim yang menjalani tugas intelijen dan patroli di wilayah hutan lindung yang rawan konflik. “Menghadapi medan yang menguras fisik dan penuh risiko, menjalankan tugas intelijen,” ujar Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Dwi Januanto Nugroho.
Kementerian Kehutanan menyampaikan duka cita atas gugurnya petugas tersebut. Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki menegaskan, “Kami menyampaikan duka mendalam kepada keluarga almarhum Adi Pamungkas. Semoga Allah menerima seluruh pengabdiannya dalam menjaga hutan.”
Baca Juga: Pelajar Tawuran di Jakarta Selatan, 14 Orang Ditangkap di Pesanggrahan
Kronologi Kejadian Petugas Tewas
Operasi penertiban tambang ilegal di TNGHS telah berlangsung sejak Rabu, 29 Oktober 2025, melibatkan tim gabungan dari Ditjen Gakkum Kehutanan, Balai Gakkumhut Jabalnusra, Balai TNGHS, Yonif 315, Koramil Cigudeg, serta 60 personel lainnya. Dari hasil pemetaan, tim menemukan sekitar 411 lubang tambang emas tanpa izin dan 1.119 pondok kerja di tujuh lokasi utama, termasuk Gunung Telaga, Cisoka, Gunung Kencana, Gunung Botol, Gang Panjang, Cibeduk, Cikidang, Pangarangan, dan Gunung Koneng.
Petugas Tewas Saat Bentrokan dengan Penambang
Insiden tragis terjadi saat tim hendak memusnahkan peralatan tambang ilegal. Sekelompok penambang menolak meninggalkan lokasi dan melakukan perlawanan. Akibatnya, satu petugas tewas dalam bentrokan tersebut, sementara sebagian penambang melarikan diri ke hutan. Kapolres Bogor AKBP Ruli Pandapotan Siregar menegaskan, “Saat petugas hendak mengamankan alat berat, sekelompok orang menyerang dengan benda tumpul. Dalam insiden itu, satu anggota kami tewas di lokasi.”
Tindakan Tim di Lapangan
Dalam operasi ini, tim gabungan berhasil menghancurkan 31 tenda biru dan menertibkan sarana tambang, termasuk gubuk serta peralatan seperti jeriken bekas oli, bahan kimia sianida, kayu pengaduk, dan timbangan manual. Koordinasi dilakukan bersama pengelola TNGHS, pemerintah daerah, dan unsur penegak hukum untuk operasi lanjutan.
Kapolres Bogor AKBP Ruli Pandapotan Siregar menyebut bentrokan tidak dapat dihindari karena penambang menolak mengosongkan lokasi. “Saat petugas hendak mengamankan alat berat, sekelompok orang menyerang dengan benda tumpul. Dalam insiden itu, satu anggota kami tewas di lokasi,” ujarnya.
Dampak Lingkungan dan Langkah Pemerintah
Aktivitas tambang ilegal di TNGHS telah menimbulkan kerusakan parah, termasuk longsor, pencemaran air, dan hilangnya tutupan hutan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Dedi Mulyana, menegaskan bahwa kawasan tersebut merupakan zona konservasi dan seharusnya bebas dari aktivitas pertambangan. Limbah merkuri dan sianida dari PETI mengancam ekosistem serta warga di lereng gunung.
Kementerian ESDM berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memperkuat pengawasan. Mereka juga menyiapkan skema legalisasi tambang rakyat agar masyarakat tetap bisa bekerja tanpa merusak lingkungan. Aktivis lingkungan menekankan pentingnya pendekatan sosial supaya warga yang bergantung pada tambang tradisional memiliki alternatif ekonomi yang aman.
Penegakan Hukum dan Tindak Lanjut
Hingga kini, aparat masih berjaga di area tambang dan melakukan penyisiran untuk mengamankan alat berat, tenda, serta lokasi-lokasi yang masih aktif. Tim forensik juga melakukan olah TKP untuk memastikan kronologi kematian korban. Kapolres Bogor menegaskan pihak kepolisian akan menindak tegas pelaku penyerangan dan memastikan tidak ada lagi aktivitas tambang ilegal di kawasan Gunung Salak.
Insiden ini menjadi peringatan serius mengenai risiko tinggi operasi penegakan hukum di daerah rawan konflik. Hal ini sekaligus menekankan perlunya koordinasi, pengawasan, dan pendekatan sosial untuk mencegah jatuhnya korban. Gugurnya petugas di Gunung Halimun Salak menjadi pengingat bahwa penertiban tambang ilegal adalah operasi berisiko tinggi, namun penting untuk melindungi lingkungan hidup.

Panik! Jembatan Beutong Ateuh Nagan Raya Putus Diterjang Banjir
Jembatan Teupin Mane Putus, Warga Nekat Menyebrang Pakai Drum
Erupsi Gunung Semeru Makin Meluas, Awan Panas Capai 8 Km dan PVMBG Naikkan Status ke Level IV
Kapal Vietnam Ditangkap di Laut Natuna, Diduga Curi Puluhan Ton Ikan Bernilai Miliaran
Puting Beliung Terjang Ujungberung Bandung, Gerobak Terguling & Puluhan Rumah Rusak!
Gempa Papua Barat! Guncangan M5,0 Kaimana Tak Berpotensi Tsunami
Tragedi! Dosen Untirta Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pelaku
Tragis! Korban Kebakaran Terra Drone Bertambah, Evakuasi Berlangsung Mencekam
Menggemparkan! Banjir Garoga Tapsel Hapus Permukiman dan Putuskan Akses Jalan
Menggemparkan! Banjir Bandang Aceh Utara Picu Krisis 11 Hari Tanpa Listrik