
Presiden Rusia Vladimir Putin
ATENSI69.ID – Jakarta, Kementerian Luar Negeri Rusia memberi peringatan kepada Amerika Serikat (AS) agar tidak ikut terlibat perang antara Iran dan Israel. Alasannya, keterlibatan langsung Washington akan semakin mengacaukan situasi seluruh Timur Tengah.
Peringatan ini muncul di tengah spekulasi mengenai kemungkinan Washington akan terlibat dalam perang dan memihak Israel.
Minggu lalu, Israel melancarkan gelombang serangan terhadap Iran, kemudian dibalas oleh Teheran dengan serangan rudal dan drone.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (18/6) mengumumkan sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dalam serangan Israel.
“Saya mungkin akan melakukannya, saya mungkin juga tidak,” ujar Trump.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan peringatan kepada AS apabila ikut campur dalam perang Israel-Iran.
“Kami secara khusus ingin memperingatkan Washington agar tidak ikut campur dalam situasi ini,” ujar Zakharova, Kamis (19/6).
“Tindakan militer AS akan menjadi langkah yang berbahaya dengan konsekuensi yang tidak akan terduga,” lanjutnya.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Ciputat dan Serahkan Diri ke Warga
Presiden Rusia Buka Suara

Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara soal konflik Israel dan Iran. Ia mengatakan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Iran adalah mungkin.
“Kami melihat bahwa hari ini di Iran ada penguatan dukungan masyarakat di sekitar kepemimpinan politik negara itu,” kata Putin kepada wartawan asing, Kamis (19/6).
“Ini adalah masalah yang rumit, dan tentu saja kita harus berhati-hati, tetapi menurut pendapat saya, solusinya dapat ditemukan,” lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa perjanjian itu menjamin keamanan Israel dan keinginan Iran untuk program nuklir sipil.
“Saya yakin akan baik bagi kita semua untuk bersama-sama mencari cara untuk menghentikan pertempuran dan mencari cara bagi para peserta konflik untuk menemukan kesepakatan,” tegas Putin.
Putin mengatakan ada lebih dari 200 karyawan Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr di Iran Selatan.
Pembangkit itu sendiri dibangun oleh Rosatom Rusia.
“Kami sepakat dengan pimpinan Israel bahwa keamanan mereka akan terjamin,” katanya.
Ia mengatakan Rusia dapat terus bekerja sama dengan Iran dalam program nuklir sipilnya. Putin memastikan kepentingan publik di bidang ini.
Tawaran Mediasi Putin Ditolak

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak tawaran Putin sebelumnya untuk mendamaikan konflik.
Ia mengatakan Putin harus mengakhiri konfliknya sendiri di Ukraina terlebih dahulu.
“Dia (Putin) sebenarnya menawarkan bantuan untuk mediasi. Saya lalu bilang ‘tolong bantu saya, mediasi (perang) Anda sendiri dulu. Mari kita mediasi Rusia dulu, ok?’,” ucap Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (18/6).
Trump juga menyebut perang Rusia-Ukraina sebagai “sangat bodoh” dan menegaskan keyakinannya bahwa negosisasi damai yang tertunda “pada akhirnya akan berhasil.”