ATENSI69.ID – Jakarta, Kasus anak bunuh ibu Medan terjadi di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, pada Rabu (10/12/2025). Seorang siswi SD berusia 12 tahun berinisial AI diduga membunuh ibu kandungnya, F (42), di kamar tidur rumah mereka. Informasi awal yang menyebut pelaku merupakan siswi SMP dipastikan tidak benar.
Baca Juga: Terungkap! Kebakaran Gedung Terra Drone Tewaskan 22 Orang dalam Hitungan Menit
Fakta Utama
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Sinaga, menegaskan bahwa AI masih duduk di kelas 6 SD.
“SD kelas 6,” ucap Dearma.
AI sempat dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk bertemu keluarga sebelum kembali dibawa penyidik guna pemeriksaan lanjutan. Korban F saat ini masih dalam proses autopsi di RS Bhayangkara.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto menyebut motif belum dapat dipastikan.
“Masih didalami (soal motif),” ujarnya.
Kronologi Anak Bunuh Ibu Medan Menurut Saksi
Pada sekitar pukul 05.00 WIB, warga mendengar keributan dari dalam rumah. Kepala Lingkungan V, Tono, mendapat laporan dan langsung menuju lokasi.
“Kata warga depan rumah, ada ribut-ribu dalam rumah itu,” kata Tono.
Saat tiba, ambulans sudah berada di depan rumah dan korban dinyatakan meninggal.
“Terus dicek medis ternyata istrinya sudah meninggal,” ungkapnya.
Ia kemudian menghubungi Polsek Sunggal untuk olah TKP.
Awalnya Tono hanya melihat luka di lengan korban, namun polisi menemukan fakta lain.
“Rupanya dilaporkan dari pihak polisi, ada sebanyak 20 tusukan pisau di tubuh korban,” ujarnya.
Dugaan Penyebab Anak Bunuh Ibu di Medan
Keterangan awal menyebutkan adanya cekcok antara ibu dan anak pada malam sebelum kejadian. Menurut Tono:
“Semalam karena kakaknya itu dimarahi sama korban. Jadi, adiknya itu (A) tahu.”
Warga mengatakan keluarga ini sebelumnya terlihat harmonis.
“Akrab kali mereka itu. Ibu dan anaknya tak berjarak…,” kata Tono.
Rumah tersebut dihuni empat orang: ayah, ibu, dan dua anak perempuan yang duduk di bangku SD dan SMA.
Penanganan Hukum
Polisi mengamankan AI sesuai prosedur Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan psikologis serta dukungan lembaga perlindungan perempuan dan anak.
“Karena anak kecil… masih trauma, perlu pendampingan dulu ini,” jelas Bayu.
Jenazah korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk autopsi guna memastikan penyebab pasti kematian.
Hingga kini penyidik masih mengevaluasi kondisi psikologis terduga pelaku, mengumpulkan keterangan saksi, dan mendalami latar belakang keluarga dalam kasus anak bunuh ibu Medan tersebut.

Sopir Taksi Online Perkosa Penumpang di Tol, Kronologinya Mengerikan
Kasasi Mario Dandy Ditolak MA, Hukuman Penjara Makin Berat
Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro: Mantan Sopir Jadi Tersangka Utama
Pembacokan di Koja Gegerkan Jakarta Utara, Tiga Anak Pengamen Ondel-Ondel Ditangkap Polisi
Wanita Open BO Tewas di Hotel Sidoarjo, Pelaku Panik Usai Kencan Dua Kali
Tiga Perampok Nenek di Magetan Diringkus Polisi, Gunakan Modus Tanya Alamat
Darurat! Gempa Jepang Picu Peringatan Tsunami
Terungkap! Pengeroyokan Mata Elang Kalibata Libatkan Polisi
Sadis! Anak Bunuh Ibu di Medan, Korban Tewas dengan Puluhan Luka Tusuk
Terungkap! Kebakaran Gedung Terra Drone Tewaskan 22 Orang dalam Hitungan Menit